Re-interaksi Dengan Mantan Dosen Pembimbing

Bismillahirrahmanirrahim,

Sengaja memang saya ingin sekedar menanyakan kabar mantan dosen pembimbing saya yang satu ini. Karena dari beliau lah saya banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman hidup yang tak bisa saya dapatkan di buku. Tampilan beliau yang sedrhana namun dengan pencapaian yang luar biasa membuat saya semakin kagum dan bangga dengan beliau. Ya, beliau adalah Ibu Nelly Maarif yang merupakan mantan dosen pembimbing saya pada saat mengambil studi di Binus Business School.

Pertemuan dengan beliau adalah dikarenakan pergantian dosen pembimbing beberapa kali. Memang, inilah skenario yang Allah buatkan untuk saya. Bisa bertemu dengan orang-orang hebat seperti mereka. Berawal dari Bapak FX. Hadi yang jadwalnya padat pada tahun itu sehingga dialihkan ke Bapak Andrew. Karena hanya bisa bertemu pada waktu-waktu tertentu saja dan kalau pun bisa ketemuan saya mesti ke kantornya yang berlokasi di wilayah timur Jakarta sana (kebetulan beliau yang punya perusahaan). Tetap saja susah waktunya, apalagi waktu itu saya bekerja dan jadwal kuliah yang cukup padat dari Senin s.d Jum’at (belum lagi Sabtu disisakan untuk mengerjakan tugas kelompok atau agenda komunitas). Pertemuan pertama berjalan lancar, dan pertemuan selanjutnya tidak ada kabar sementara yang lain sudah mengumpulkan proposal. Saya rasa kita pun harus bersikap tegas terhadap diri kita dan isntitusi kita, saya pun langsung membuat surat mengenai jadwal bimbingan saya dan saya paparkan di dalamnya mengenai kegiatan saya supaya menjadi pertimbangan juga bagi pihak kampus. Kalau kampus saja bisa otoriter terhadap mahasiswanya maka kita sebagai mahasiswa pun memiliki hak untuk membatasi otoritas kampus, toh…mahasiswa itu tak sama dengan murid/siswa yang apa-apa selalu diarahkan, saatnya kita yang menentukan arah kompas melalui sinergisasi 2 sisi. Surat yang saya ajukan ke kepala bidang studi itu pun  direspon dan dikaruniakanlah Ibu Nelly untuk saya sebagai dosen pembimbing.Saat itu beliau dosen tetap dan pernah juga menjadi ketua jurusan di program S1 Internasionalnya sehingga memudahkan saya untuk konsultasi. Biasanya saya mengambil waktu konsultasi hari Jum’at di saat orang-orang di kantor sholat Jum’at, disamping itu waktu istirahatnya juga lebih panjang.

Nah, semingguan yang lalu saya iseng kirim-kirim email ke beliau padahal saya juga tidak begitu tahu alamat email beliau yang bukan corporate (saat ini beliau sudah tak jadi dosen lagi di kampus itu). Saya pun googling menggunakan nama beliau dan saya membaca beberapa komentar beliau di suatu milis yang di dalamnya disertakan juga alamat emailnya.

Tak ada salahnya mencoba kan?, dengan subject : Apakabar Ibu Nelly saya kirimkan ke alamat email tersebut dengan memasukkan kalimat ke dalam body message mengenai diri saya secara singkat (takutnya lupa), kabar beliau dan informasi lowongan kerjaan (lagi-lagi).

Senin pagi sepulang dari Jogjakarta karena malamnya saya menginap dulu di Surabaya saya mengecek email dan ooooopsss I’ve got mail from Ibu Nelly, senang rasanya mendapatkan balasan dari beliau karena hal ini berindikasi bahwa email sampai pada orang yang tepat dan beliau masih mengenal saya. Ini balasan beliau :

Dear Iis,

Senang dapat e mail dari IIs. gimana sehat sehat kan. sementara saya belum dengar ada lowongan, kalau ada nanti saya beri tahu Iis.

Ngomong ngomong, kalau bisnis on line bareng saya mau nggak ? Kalau mau, mungkin kita bisa diskusi mau gimana memulainya.
Salam,
Nelly.

Dengan serta merta saya pun membalas emailnya dengan :
Selamat Pagi Bu,
Wah, semakin senang saat mendapatkan balasan email dari Ibu,

Tertarik bu, emang konsep bisnis online-nya kayak gimana? biar nanti bisa saya diskusikan juga sama temen-temen yang lain. Ini juga saya lagi belajar berbisnis kecil-kecilan Bu….mo nyoba jadi entepreneur, boleh kan nanti saya sambil konsultasi juga sama ibu.

Salam,

-IIS-

Hari ini saya mendapatkan balasan lagi dari beliau :

Dear Is,

Kita bisa cari produsen produk dan kita yang memasarkan produknya. Saya tahu seorang produsen seprei, mungkin Is juga punya network yang punya produk.  Saya punya buku yang bisa ikut jadi produk untuk dijual. Atau bisa juga kita memasarkan Pelatihan On line. Saat ini saya punya 35 modul yang dapat dipasarkan. Mengenai kerja sama antara  Is dan saya bisa kita bicarakan, apakah dalam bentuk success fee atau gimana…..

Untuk produk dari produsen / pabrik tinggal gimana cara join business nya apa kita beli beberapa stok dari mereka, kita pasarkan dengan tambahan margin yang memadai. Pengiriman bisa melalui pos atau Tiki untuk DN dan DHL untuk LN.

Gimana menurut Is, possible  dan visible nggak ? Selamat kerja ya dan semangat terus…

Nah yang ini saya masih belum memberikan jawaban, harus ada “contekan” dulu…Yaa Fattah,,,,Yaa Hakim,,,,Yaa ‘Ilmu tolong berikan petunjuk dan jalan untuk menjawab ini.
Good very early MORNING every body.

About Is

Iis Rasjeed
This entry was posted in Ismi. Bookmark the permalink.

Leave a comment