Bersegeralah Berjilbab Sahabat Terbaikku

Alhamdulillah,

Inilah ungkapan yang bisa saya ekspresikan ketika beberapa jam yang lalu saya bermain ke salah seorang sahabat saya yang insyaAllah semoga senantiasa menjadi sahabat terbaik saya yang selalu siap mendengar curhatan-curhatan saya dan menjaga kerahasiannya serta senantiasa berbagi cerita dan pengalaman yang membuat kami saling belajar untuk menjadi lebih baik tentunya. Amin yaa jamik.

Dalam suatu perbincangan kami yang topiknya gado-gado, tiba-tiba sahabat saya mengatakan “kapan ya ke Surabaya?, mau nyari2 buku”, saya langsung merespon “yuk!” (pokoknya ayuk aja deh), dia menambahkan lagi “sekalian mo nyari jilbab juga”,  tanpa maksud apa, saya hanya berkata-kata “mo buat apa?”, dia menambahkan lagi “dalam beberapa minggu ke depan, insyaAllah mo mengenakan jilbab”, toreng…toreng..toreng…Alhamdulillah yaa Rabb. Karena kami saling terbuka satu sama lain, saya langsung menanyakan pertanyaan transparan juga “ini bener kan atas keputusan kamu sendiri, bukan karena paksaan atau ikut-ikutan saja”. Dia menjawab “iya, ini keputusan sendiri kok, dalam bulan ini insyaAllah akan mengenakan jilbab” (alhamdulillah..alhamdulillah..alhamdulillah setelah sekian lama…, good news my dear friend). Saya merespon “bagus, bagus, bagaimana dengan menjilbabkan hati?”(ini pernyataan pancingan saya, karena dulunya ia sering sekali memperdebatkan hal ini dengan saya). Dia menjawab “klo secara fisik saja belum dijilbapi, bagaimana dengan hati, klo sudah berjilbab lambat laun hati pun akan belajar untuk dijilbapi” (it’s GREATTT!!). Seperti talkshow, sekarang giliran saya berargumen : “memang, gak semuanya yang berjilbab itu sempurna dan baek smua, hal ini saya dapatkan sndiri di dunia nyata, begitupun saya, memakai jilbab saja saya atau temen yang saya critain itu masih seperti ini apalagi klo gak pake…mungkin yaaah bakal lebih parah, hidayah ituemang punya waktu dan proses yg beda-beda untuk masing-masing org, yah banyak2 berdo’a aja untuk minta hidayah itu”. Giliran pembicara selanjutnya adalah sahabat saya : ” saya udah nanya juga sama suami dan kakak, dan tanggapan meraka pun positif2 saja terserah saya saja, ini memang pilihan dan kewajiban juga bukan, dengan berjilbab akan semakin merasa tenang, saya pun alhamdulillah diberikan keistiqomahan dan hidayah untuk menjalankan sholat dhuha dan malam kenapa gak saya sempurnakan dengan berjilbab” (greaat lg lah friend). Saya mengisi talkshow lagi “ya, klo misalnya bisa dimulai besok kenapa gak, iya kan? lebih cepat lebih baik, yang namanya hidayah kan bukan sesuatu yang harus selalu ditunggu, tapi kita sendiri pun harus bisa menjemputnya, segeralah memulainya secepat mungkin gak usah diulur-ulur”. Dia : “iya ini sedang dipersiapkan”.

Beberapa saat kemudian topik pembicaraan pun pindah ke yang lain, ya tidak perlu lah ya saya bagikan di sini karena ini off the record antara kami berdua,  walaupun ini blog yang kaatanya bisa bercerita tentang segala hal namun batasan-batasan itu harus kita terapkan untuk tetap menjaga konfidensialitas dan apa ….litas (isi sendiri).

Semoga jejak sahabat saya ini, bisa diikuti oleh sahabat-sahabat saya yang lain juga (ditunggu ya ceritanya).

About Is

Iis Rasjeed
This entry was posted in Ismi. Bookmark the permalink.

2 Responses to Bersegeralah Berjilbab Sahabat Terbaikku

  1. IUR says:

    Aku tau niy kykna sapa?, Siapa yang dihijab Chan?

Leave a comment